AKU DAN "DIA"

Teriknya mentari pagi memaksaku bangun dari mimpi buruk semalam. Tak ingin rasanya tahu apa yang telah terjadi, dan entah sudah berapa mimpi yang telah kulewati. Kejadian berlalu begitu cepat, namun tetap saja yang kuinginkan hanya tertidur lagi untuk menantikan sebuah kepastian dari kebaikan mimpi ketika aku terbangun kembali. Sayup – sayup mata meronta, mengingatkan aku akan indahnya kenangan di waktu lampau. Oh, aku baru menyadarinya sekarang bahwa aku tidak sedang bermimpi. Luka ini masih membekas dan tergurat dengan jelas. Betapa menyakitkannya rasa ini.

Kupandangi sudut jendela kamarku, berharap hadirnya seseorang yang kunanti. Namun kenyataannya tak sejalan dengan apa yang kurasa. Bayangan kehadirannya yang dulu berusaha mencoba menenangkanku untuk bersikap yakin bahwa ia akan datang menepati janjinya waktu itu. Lambat laun, rasa optimis itu mulai tergoyahkan melebur bersama semua kegalauanku akan ketidakpastian.

Perasaan galau yang kian memberontak ini mulai mengalihkan pandanganku ke setiap sudut ruangan. Menapaki setiap lekukan –lekukan benda yang berserakan dan semakin menyegarkan ingatanku kembali tentang pernah hadirnya sebuah rasa. Kusentuh setiap helai demi helai saksi perjalanan bisuku dengannya,  dan yang kudapat hanya rasa yang semakin menyesakkanku. Hati yang telah terbingkai rapi dan terukir indah, semakin membuatku tak bisa melepasnya. Tak ada yang ingin aku pindahkan dari semua saksi bisu itu. Sungguh terpekik, tak tahan lagi rasanya dengan beban perasaan ini. Dan sungguh semakin membuatku lebih tersiksa.

Oh, Tuhan. Jika memang ini yang terbaik untuk hamba, ikhlaskan hamba dari perasaan ini. Karena hamba sadar benar, Engkau memiliki rencana lain yang lebih indah bagi umatMu.

Tiap doa yang terpanjat menyadarkanku, bahwa Engkau selalu ada. Aku ingin bangkit dari keterpurukan. Luka yang masih tergores dalam ini memang tidak mudah disembuhkan. Tapi aku percaya bahwa Engkau selalu ada. Engkau selalu menyertaiku, dan aku bersyukur masih berada dalam imanku. RencanaMu yang lain, akan meng-indahkanku  suatu saat nanti, tepat pada waktunya……… …….

---cahyani, 2011 -
Category:

0 komentar: